Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh,
Wuhhuuuu Alhamdulillah SEF goes to Jogja,
tepatnya minggu kemarin 20-24 Maret 2012, kami ke Jogja jalan-jalan dan seminar
nasional Perbankkan Syariah di UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta. Bagaimana cerita
kami bisa kesana, disana kami kemana saja, dan keseruan kami seperti apa? Yuk
kita mulai berpetualang. Sekitar awal maret 2012, tepatnya saya lupa itu
tanggal berapa, di forum kami yang bernama
Sharia Economic Forum of Gunadarma University, humas kami kak Nur Azifah
memposting berita mengenai seminar nasional yang diadakan oleh Majalah Pengusaha
Muslim yang berpusat di Jogjakarta. Seminar ini diadakan hari Sabtu, 24 Maret
2012 pukul 08.00-15.00 dengan HTM mahasiswa Rp. 50.000,- dan umum Rp. 80.000,-.
Nah terdapat salah satu ide dari anak-anak SEF untuk pergi kesana karena pas
Jum’atnya tanggal merah karena ada perayaan Nyepi itung-itung seperti long weekend. Memang sebetulnya kami
sudah merencanakan untuk berlibur ke Pulau Tidung tetapi dari pada pergi dekat
dengan biaya yang sama kaya pergi ke Jogja, kami sepakat memutuskan dengan
anggota lain untuk pergi ke Jogja, seminar dan sekalian jalan-jalan. Setelah
keputusan ini dibuat terdapat 17 orang dari anggota kami yang pergi kesana,
sebetulnya saya dari lubuk hati ingin sekali anak SEF ikut semua, tetapi apa
boleh buat hanya 17 orang yang ikut.
Kami yang berkesempatan bisa pergi ke
Jogja mengadakan rapat intern dengan membagi-bagikan tugas, siapa yang pesan
tiket PP, tempat penginapan, dan tiket seminar. Alhamdulillah semua lancar,
ditunjuklah si embem saya memanggilnya alias Hendra untuk bertanggung jawab
tiket PP kami, kebetulan peraturan sekarang kalau mau pergi ke luar kota dengan
kereta harus pesan tiket seminggu sebelum keberangkatan, Alhamdulillah kami
dapat tiket PP dengan menaiki kereta ekonomi seharga Rp. 35.000, jadi PP Rp
70.000,-/ orang dan berangkat Selasa, tanggal 20 maret 2012 Pukul 20.30 dan
pulangnya Sabtu, 24 Maret 2012 pukul 16.30. Tiket seminar Alhamdulillah Zifa
sudah memesan via telpon dan di transfer untuk 17 orang, untuk penginapan Zahra
juga sudah menelpon penginapan untuk 17 orang, kita dapat 3 kamar dengan harga
Rp. 275.000,-/hari. Yup, semua ini sudah beres tinggal persiapan kita disana
dan bekel uang dan baju secukupnya.
Selasa, 20 Maret’12
Hari menuju keberangkatan ke Jogja, kami sepakat
untuk yang rumahnya di daerah bogor, depok dan sekitarnya janjian ke St. Pocin jam
4 sore untuk ke St. Senin bersama. Kalau yang rumahnya dekat dengan St. Senin
mereka berangkatnya nyusul kesana. Setelah kami kumpul 17 orang keretapun
datang dan kami semua menempati tempat duduk yang sudah tertera di tiket.
Perjalanan saat itu malam jadi hawa panas tidak begitu terasa, tapi kalau lagi
berhenti di st dengan waktu yang lama kami otomatis kipas-kipas maklum kereta
ekonomi, hehehe.
Rabu, 21 Maret’ 12
Saya dan sifa berfoto setelah tiba di St. Lempuyangan |
Taman Sari, tempat pemandian para selir kerajaan |
Kamis,
22 Maret’12
Pukul 07.00 pagi kami sudah
ngumpul di depan penginapan, PJ kami hari ini adalah Ricky, beliau bertugas
mengatur PP, tiket masuk, dan anggota yang sekiranya ketinggalan dalam perjalan
kami kesana. Sebelum pergi kami sudah menginvestasikan uang sebesar Rp. 60.000
untuk PP dan tiket masuk ke Borobudur, dan kami bersepakat untuk pergi pagi
kesana, karena biar sorenya bisa pergi ke tempat lain. Perjalanan kami ke
Borobudur diawali menaiki Trans Jogja dengan harga tiket Rp 3.000 tidak jauh
beda dengan yang ada di Jakarta, memang bisnya lebih kecil dari yang di
Jakarta, hehehe. Kami naik trans Jogja melakukan transit dahulu sebelum ke
terminal untuk menaiki bis yang ke arah ke Borobudur. Info yang kami dengar
tarif naik bis kesana 1 orangnya bisa kena Rp 10.000, jadi PP untuk naik bis
trans jogja dan bisa sekitar Rp 30.000. Di tengah perjalanan ternyata ketua
kami di beri pilihan untuk menyewa bis tersebut sehari untuk nanti siangnya
kita ke Parangtristis yang ada di selatan Jogja. Untuk sewa bisnya itu sekitar
Rp 600.000, otomatis kami minta tawaran harga agar bisa kurang daritarif itu,
ya sudah kami sepakati sewa bis tersebut
Rp 550.000, dan akhirnya hari itu kami ke Borobudur dan Parangtritis.
Alhamdulillah Allah sangat baik ke kami, tak ada raut wajah lelah, sedih, dan
suntuk selama disana, kami sangat berbahagia. Hari ini pun dilalui dengan
foto-foto, makan bareng, dan bermain di
pantai Parangtritis.
Saya saat di Borobudur |
Aldy, Saya dan Bang Bayu di Parangtritis |
Jum’at, 21 Maret'12
Hari terakhir menikamati
Maliboro dan sekitarnya sebelum Sabtu kami harus pulang. Hari ini kami seperti
biasa membuat jadwal dan kesepatan-kesepakatan agar tidak ada yang rancu,
hehehe. Pagi hari kami bareng-bareng untuk berbelanja bakpia patok disekitar
malioboro, sebetulnya bukan di malioboronya juga saya lupa nama jalan-jalannya
disana. Kami sengaja mendatangi pabrik bakpianya langsung dan mencari harga
yang murah, karena menurut kami rasa bakpia yang mahal dan murah sama aja
terbuat dari kajang ijo. Mulailah anak-anak SEF diberi waktu belanja sepuasnya
sampai pukul 1 siang, yang ikhwan si berhubung solat Jum’at mereka sebelum jam
11 sudah selesai berbelanja, tetapi kami yang akhwat hehehe masih mencari cari
yang murah dan lucu. Apalagi saat masuk pasar Bringharjo batiknya bagus-bagus,
alhasil saya beli celana aladin kembaran saya, jahra dan sifa, kalau untuk
oleh-oleh saya hanya beli celana untuk mba saya doang. Mungkin saya doang yang
belanjaanya dikit pertama males bawanya, kedua nanti kalau saya beli siapa yang
mau bawain. Hehehe
Tepat pukul 13.00, cuaca di
Jogja panasnya bikin males keluar penginapan, kami yang sudah di penginapan
mungkin tidur siang adalah alternative baik yang kami lakukan, yup alhasil kami
pun kebanyakan tidur siang karena cuaca di jogja yang sangat panas. Sekitar
pukul 16.00 kami mulai brsiap untuk jalan-jalan sore menuju st. tugu dan
sengaja mau foto-foto yang banyak di daerah jalan Malioboro. Magrib tiba kami
solat berjama’ah di mesjid sekitar dan melanjutkan untuk makan malam bersama.
Ternyata setelah makan malam pencarian oleh-olehpun masih berlanjut untuk
mereka yang masih kurang, yaa mungkin mereka baru inget, hehehe. Sekitar pukul
8 malam ikhwan dan kami yang akhwat sebagian mencoba untuk terakhir kalinya
bermalam di jogja ke angkringan. Tempat lesehan ini adalah tempat favorite
minum kopi joss, yang terbuat dari kopi yang dimasukkan arang panas dan karena
bunyinya yang “Joooss” makanya dinamakan kopi joss. Di angkringan kami banyak
yang memesan minuman khas yang memang kami jarang minum di Jakarta, saya saat
itu berhubung lagi pengen es jeruk, nda jauh dari es pesan minuman itu saja,
tetapi sifa memesan susu jahe. Gorenganpun tak tertinggal, jujur perut saya
sudah kenyang berhubung rame-rame ya dimakan saja yang sudah dipesan. Tepat
pukul 21.30 wib, kami pulang ke penginapan karena besok pagi kami masih ada
seminar dan sorenya pulang ke Jakarta, betapa indahnya malam terakhir di Jogja
bersama mereka.
Malam terakhir di Jogja, suasana angkringan |
Pagi
terakhir di Jogja, kami sudah rapi dengan baju kemeja dan koper beserta tas
oleh-oleh yang kami harus bawa ke tempat seminar. Saat itu kami merasa nda mau
bawa barang-barang itu karena sedikit berat, hehehe. Tapi ya mau dibilang apa,
kami harus pulang hari ini. Menaiki bus Trans Jogja kami menuju UIN Sunan
Kalijaga, menuju kesana kami harus transit ke shalter bandara lalu turun di
shalter UIN Sunan Kalijaga. Tiba disana kami melihat betapa megah dan mewahnya
universitas tersebut. Walaupun sedikit telat tetapi kami bisa mengikuti seminar
tersebut dengan tenang, barang-barang kami yang super banyak Alhamdulillah bisa
dititipkan ke panitia yang bertugas saat itu. Solat Zuhurpun tiba, kami sengaja
ingin solat di Mesjid Sunan Kalijaga yang ada di kawasan universitas.
Masya
Allah, betapa bagusnya mesjid yang mewah itu, disana kami sengaja janjian
dengan kak Febri dan kak Iqbal saudara SEF kami satu universitas. Mereka sedang
holiday juga ke daerah Kebumen, Jawa Tenagh yang tidak jauh dari kota Jogja,
sekitar 3 jam perjalanan menaiki sepeda motor untuk bisa sampai ke sana. Setelah
seminar selesai tepat pukul 15.00 kami segera bergegas ke st. Lempuyangan. Sampai
di St. Lempuyangan, ternyata kereta sudah berada disana. Kami pun menaiki dan
menempati tempat duduk yang sesuai dengan tiket. Kereta berangkat pukul 16.30,
kami sempat menunggu keberangkatan sekitar 30 menit. Disela-sela menunggu
keberangkatan kami mendapatkan berita duka, kakak kami, pejuang SEF kami, Kak
Rama Hardjanto meninggal dunia karena sakit yang sudah lam diderita. Beliau merupakan
sosok kakak yang sangat low profile. Ada cerita tersendiri yang saya dapatkan dari
sosok beliau, walaupun saya tidak pernah bertemu langsung dengannya, tetapi
beliau salah satu penyemangat saya saat ingin siding PI di semester 6. Beliau memberikan
nasihat-nasihat agar tidak grogi saat berbicara di depan. Semoga Beliau diterima
disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ditempatkan di SyurgaNya. Aamiin.
Bertemu kak Febri dan Kak Iqbal di Mesjid Sunan Kalijaga |
Minggu, 25 Maret’12
Alhamdulillah kami tiba di St. Senin pukul
02.30 pagi dengan selamat, karena Jakarta yang masih pagi kami memutuskan untuk
tidur di stasiun menunggu adzan subuh tiba dan bagi kami yang pulang kea rah depok
menaiki KRL pertama sekitar pukul 06.40 wib. Mataharipun datang menyambut kami
yang sudah rindu inging tidur di kamar dan membagikan oleh-oleh ke keluarga. Dan
akhirnya tepat pukul 08.00 saya tiba di rumah dengan selamat. Yup, begitulah
cerita saya selama di Jogja, tunggu cerita kami selanjutnya. Terima kasih
kepada semua pihak yang namanya saya sebutkan, mohon maaf bila ada kekurangan
dalam penulisan cerita ini. Really I love my beloved SEF Gunadarma.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi
wabarrakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar