Kamis, 20 Desember 2012

Perjalanan Mengikuti Roadshow Seminar Allianz di UNJ


Rabu, 19 Desember 2012 SEF mendapat undangan dari KSEI UNJ untuk menghadiri roadshow seminar Allianz yang sebelumnya juga sudah dilaksanakan di kampus lain seperti Perbanas, Universitas Gunadarma, UIN Syarif HIdayatullah Jakarta dan yang terakhir di UNJ. Seminar seperti biasa diadakan pukul 11.30-16.00 WIB. Seperti kegiatan yang rutin diikuti SEF kami yang pergi kesana janjian untuk berkumpul di kampus D Univ Gunadarma Depok, kami janjian kumpul sekitar jam 10.00 pagi, tapi karena factor apa jadi kita ngaret sampe jam 10.30 wib. Awal kita sepakat naik Patas 84 menuju kampus UNJ tetapi karena lewat bus tersebut 1-2 jam sekali dan itu sekitar jam 10 sudah lewat alhasil kami menyepakati naik kereta dan disambung busway.
Saya dan vie janjian di stasiun lenteng agung karena tadinya saya mau naik patas dari lenteng biar ndak bolak balik dari depok kearah Jakarta. Setelah sampai lenteng Alhamdulillah masih ada kereta ekonomi ke arah Jakarta di bojong, kami menaiki kereta itu. Setelah sampai di st. manggarai kami bertemu dengan anak-anak dari STEI Sahid, saya merasa salut dengan mereka yang jauh-jauh dari daerah sukambumi bisa datang ke UNJ yang notabenya jauh. Alhasil kami bareng menuju UNJ dengan mereka. Sesampainya di UNJ sekitar pukul 12.30 WIB kami solat zuhur di Mesjid sekitar sana, cuaca Jakarta hari itu cukup panas, rasa lapar dan haus mendera kami *lebay* dan setelah solat kami bergegas untuk ke ruangan seminar. Berharap dapat makan siang karena biasanya seminar kali ini dapat makan siang dahulu baru seminar, tapi karena beda panitia jadi beda aturan so, kita hanya mendapatkan roti dan air mineral gelas, lumayan untuk ganjel perut hehehe.
Seminar berjaalan dengan cukup lancar, saat itu pembicaranya Pak Edi Yoga Prasetyo ( Head of Emerging Consumers) dan Pak Agus Haryadi (Pengurus Pusat MES) , untuk moderor sendiri yaitu Bapak Herun Tanjung mungkin untuk orang-orang syairah beliau sudah cukup terkenal. Semianarpun selesai sekitar pukul 15.45 WIB Allhamdulillah kami diberi makan siang dan langsung saja kami makan di lantai bawah bersama keluarga SEF ada Novie, Laras, Jenny, Sarah, Kahfi, Santoso, Heru, Bagus, Kamal, Gustaf, dan Rizki. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 kami langsung bergegas menuju Mesjid untuk solat Ashar. Setelah solat kami berpisah satu persatu Kamal dan Gustav naik motor, Laras dan Sarah naik busway, sedangkan Jenny bareng dengan anak STEI Sahid naik kereta dan sisanya berinisiatif naik patas.
Keseruanpun dimulai sekitar pukul 17.10 kami (saya, vie, bagus, santoso, kahfi, rizki, heru) nunggu patas di halte UNJ dengan harapan bus datang cepat dan tidak penuh. Berhubung kami tidak ada kerjaan kami isi dengan beli janjanan didaerah halte ada yang beli tahu goreng, cilok lumayanlah ganjel perut. Buspun belum menunjukkan batang hidungnya, saat bus datang sekitar magrib dan itu tidak berhenti karena penuh. Sebetulnya bagus sudah mengajak kami daritadi naik kereta karena memang jam pulang kerja saya dan anak-anak tidak mau karena penuh sekali, memang semua kenadaraan saya yakin penuh.  Alhasil barulah kami berinisiatif kita naik busway | bagus said “kenapa ga dari tadi” | ahahaha | karena adzan magrib sudah berkumandang kami memutusakan untuk solat Magrib dulu si depan kampus UNJ, waw kami tidak menyianyiakan waktu untuk foto-foto dulu *tetep*. Selesai solat kami menuju shalter UNJ untuk menaiki bus kearah pasar rebo. Kami mulai tanya tanya petugas untuk transi bus dimana, dan kata petugasnya di shalter Pramuka BPKP dan transit di Cawang UKI. Di shalter Pramuka BPKP kami cerita ngalor ngidul sudah gundah gulana karena kami semua auuussssss huhuhu kasian sekali mereka hahaha sudah busnya datangnya lama dan penuh hampir 1 ½ jam kami menunggu bus untuk kea rah cawing uki. Alhamdulillah bus datang tapi kami terpisah, saya dan vie duluan dan yang ikhwannya belakangan, setidaknya kami sudah saling mengerti kalau penuh yang penting sudah tahu untuk transit dan turunnya dimana. Saya dan vie sudah di cawing UKI tapi bus mereka belum juga mencul, tapi bus untuk kearah Kampung Rambutan sudah ada, kamipun menaiki dan tiba di pasar rebo. Setelah sampai saya smsan dengan oo katanya bus mereka sudah mau dekat shalter pasar rebo, tapi karena sudah malam saya bilang dengan oo kalaupun ketemu syukur kalau ndak kami (saya dan vie) pulang duluan, setelah saya dan vie naik 19 kearah depok berhubung ngetem angkotnya saya melihat mereka (oo, bagus, heru, kahfi dan rizki) sudah menyebrang kearah angkot 19. Dan kamipun bersama lagi setelah sekian lama berpisah selama perjalanan dari shalter Pramuka ke Pasar Rebo, yang namanya JODOH tuh ndak bakala kemana yaaa kaann #eh #curcol hehehe. Alhamdulillah inilah perjalanan kami, vie turun di daerah tanjung barat dan saya turun di daerah lenteng sedangkan yang ikhwan lanjut ke rumah dan asrama. Inilah perjalanan kami hari ini, sampai di rumah saya sekitar pukul 21.30 waw menempuh waktu yang cukup panjang dari UNJ ke rumah. Terima kasih saudaraku untuk hari ini banyak cerita dan kelakuan kalian yang sangat konyol. Hahaha love guys because Allah. *hugs* Wassalam. Icha

Senin, 17 Desember 2012

5 CM The Movie “Cinta, Persahabatan, dan Mahameru”


Sebuah film dipenghujung tahun 2012 yang sangat bagus, keren dan yahuud. Film ini diluncurkan tepat pada tanggal 12 bulan 12 dan tahun 2012 mendapat sambutan hangat dari seluruh pencinta perfilman di Indonesia. Niat kata mau nonton pada hari itu tetapi sudah ludes habis terjual tiketnya. Alhasil saya nonton pada hari kedua bareng dengan saudara-saudara SEF Gunadarma. Alhamdulillah jam 14.25 kami dapat tiketnya.

Zafran, Riani, Genta, Arial, dan Ian, adalah lima sahabat yang sudah saling mengenal selama 10 tahun. Mereka berlima hampir selalu bersama-sama setiap waktu, menghabiskan setiap akhir pekan bersama-sama. Riani yang menjadi satu-satunya sahabat wanita, bahkan hapal betul makanan apa yang disukai sahabat-sahabatnya dengan sangat detail. Maka, setiap makan bersama di salah satu sudut jajanan Jakarta, cukup Riani saja yang berurusan dengan sang pelayan.

Begitu eratnya persahabatan lima muda-mudi ibu kota yang berbeda karakter ini. Sampai Genta, sang pemimpin lima sahabat ini, menuturkan, tidak memiliki teman yang lain, kecuali keempat temannya itu. Ia lalu mengusulkan ide gila kepada sahabat-sahabatnya. Sebuah ide untuk tidak saling bertemu, dan tidak saling berkomunikasi dalam bentuk apapun selama tiga bulan. Ide ini muncul begitu saja dari bibir Genta. Karena, menurutnya, selama mereka bersahabat tidak ada ambisi untuk menggapai impian. Mereka saling ketergantungan.

Tiga bulan pun diisi dengan kesibukan masing-masing dalam mengejar impian. Ada yang mengejar karir, mengejar kelulusan studi, dan ada juga yang mengejar cinta. Bukan perkara mudah untuk tidak saling berkomunikasi selama itu. Selalu ada kerinduan yang tak kunjung tersampaikan. Sampai akhirnya mereka merayakan pertemuan mereka kembali, dengan melakukan sebuah perjalanan menuju puncak tertinggi di pulau Jawa. Sebuah perjalanan yang sebelumnya dirahasiakan oleh Genta.

Petualangan pun baru dimulai, saat pertama kalinya dalam tiga bulan, mereka berkumpul kembali di stasiun Senen. Ternyata mereka tidak hanya pergi berlima, Dinda, adik Arial, juga memaksa untuk ikut. Mereka bereenam berangkat dari stasiun Senen menuju ke kota Malang, untuk kemudian memulai pendakian ke gunung Semeru.

Dalam adegan ketika Zafran dan Dinda mencondongkan badan mereka keluar gerbong kereta. Mereka berdua mencoba untuk merasakan hembusan angin, terpaan cahaya mentari pagi, sambil melihat hamparan padang rumput yang luas yang bikin meleh saat Zafran bilang “I Love You” pada dinda dengan gerka mulut tanpa suara. Mungkin itu hal yang sangat romantis hehe.

Lalu adegan selanjutnya akan lebih banyak menangkap keindahan panorama di gunug Semeru. Salah satunya, merekam keindahan sebuah danau berwarna hijau-kebiruan, di kawasan Ranakumbolo. Beberapa kali sang sutradara juga mengambil angle kawasan gunung Semeru dari bagian atas. Sehingga berkali-kali penonton dibuat takjub. Penonton dapat melihat dengan lebih luas rupa cantik, dari gunung yang memiliki puncak yang paling tinggi di pualu Jawa ini.

Meskipun setiap sudut jalur pendakian menuju puncak Mahameru, menawarkan pemandangan alam yang luar biasa. Gunung Semeru tetaplah menyimpan bahaya bagi para pendaki. Gunung ini merupakan gunung yang masih aktif. Gas beracun bisa mengancam jiwa para pendaki. Abu vulkanik pun membuat kelima sahabat ini sulit untuk bernafas dengan normal. Belum lagi suhu yang membeku, mendekati puncak Mahameru saat dini hari. Arial bahkan sempat merasakan dinginnya suhu puncak Mahameru, yang terasa seakan menusuk ke dalam tulang-tulangnya.

Selama perjalanan Genta selalu mengingatkan sahabat-sahabatnya untuk selalu jujur berkata, bila memang sudah tidak kuat mendaki. Sebagai pemimpin, Genta selalu menanyakan bagaimana keadaan para sahabatnya. Ia juga memberikan pengarahan apa yang mereka harus lakukan saat mendaki ke puncak Mahameru. Ini begitu penting, karena mereka ingin bersama-sama berada di atas awan.

Adegan berlatar Puncak Mahameru, dengan ketinggiannya yang berada di atas awan, merupakan adegan paling memikat dan juga mengharukan di film ini. Selama mata memandang, hamparan awan terlihat seolah-olah bergerak layaknya samudera.

Suasana haru dan membanggakan semakin terasa, ketika mereka berenam dan sekelompok pemuda lainnya, mengibarkan Sang Saka Merah-Putih di atas puncak Mahameru. Menurut kabar diberita adegan tersebut mengambil setting yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus. Hari kemerdakaan bangsa Indonesia.

Satu-persatu dari enam sahabat ini, menuturkan kecintaannya terhadap para sahabatnya, dan juga kepada Indonesia. Dalam percintaan tidak bisa ditebak ternyata jodoh mereka dengan siapa, so bagi yang penasaran wajib nonton yah. Kekayaan alam yang telah dianugerahi oleh Tuhan, membuat keenam sahabat ini semakin mencintai negerinya. Tidak peduli seperti apa pun kesemerawutan yang telah terjadi di negeri ini. Mereka berjanji untuk terus mencintai dan menjaga kekayaan alam Indonesia.

Namun, seperti penuturan Zafran. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini. Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.

     Semua mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, taruh disini, di depan kening. Biarkan dia menggantung, mengambang, 5 centimenter di depan kening kamu.

    Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu, dan sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang berjalan lebih dari biasanya, tangan yang berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.

    Yang bisa dilakuakan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinan adalah mereka hanya tinggal mempercayainya.

Kata-kata ini yang bikin hati jadi serseran hahaha, keren sekali kata-katanya. Ini saya dapat dari novelnya. Walaupun saya belum baca tapi yang dilihat ini dulu. So buat kamu yang penasaran belum lihat film dan belum baca novelnya buruan. Dijamin ga nyesel.