Minggu, 17 Februari 2013

Kebersamaan Kami

Tuhan izinkan aku untuk bercerita tentang seorang saudaraku yang mungkin sudah membuka hatiku untuk lebih mengenalMu lebih dalam. Kami dipertemukan karena sebuah lembaga dakwah dikampus kami. Untuk lebih tepatnya dia sudah mengenal kakak saya sebelum saya mengenal dia. Semester 3 saya mulai mengenal lelaki ini hanya sebagai rekan sesama anggota di organisasi ini, tetapi karena intensitas bertemu yang sangat sering kami tumbuh seperti saudara kandung. Marah, nangis, canda, tertawa bareng sering kami lewatkan, bahkan kami sering menjadi perwakilan jika ada organisasi lain yang mengajak pergi untuk suatu acara. Inilah yang menyebabkan banyak beredar kabar kami seperti mempunyai hubungan khusus. Dia benar-benar sudah saya anggap seperti kakak/adik bagi saya, walaupun dia lebih muda dari saya 2 bulan tapi tetap saja saya yang sering dimarahin sama dia. Mungkin karena sayangnya dia ke saya begitu besar.
Secara rasional dia sangat sayang sekali kepada saudara-saudaranya di organisasi ini. Dia adalah motivator bagi kami yang sering kufur akan nikmat Allah yang begitu besar, dia sering mengingatkan kami untuk selalu berdoa, membaca buku, tidak pacaran dan solat tahajud. Sebagai saudara saya sering sekali sebel sama dia karena kebawelannya untuk memakai hijab waktu saya belum berhijab, hehehe tapi sekarang Alhamdulillah sudah hampir 2 tahun saya berhijab,  itupun dia selalu menasehati saya setiap hari dan selalu membuat saya nangis karena alesan saya yang “belum siap” ternyata itu sebuah kebodohan yang baru saya sadari, kenapa tidak dari dahulu saya berhijab. Tidak hanya berhijab dia selalu melarang saya tidak boleh terlalu suka sama Kpop ataupun film-film korea, karena dia selalu bilang “emang mereka yang kamu suka bisa membantumu untuk di akhirat kelak”.

saya dan kakak at Tidung
Keintensitasan kami begitu erat selama hampir 3 tahun, 1 tahun sebagai anggota dan 2 tahun sebagai bendahara umum membuat kami semakin dekat, kami sudah melewati segala situasi dimana kami harus membangun organisasi ini untuk tumbuh maju karena kami tau siapapun yang menolong agama Allah, akan dinaikan derajat dan kedudukannya, kami selalu menganut ayat Al-Quran Muhammad ayat 7. Pengalaman saya yang tak penah saya lupakan yaitu ketika kami pergi ke pulau Tidung undangan dari BEMFE kami menjadi perwakilan untuk perpisahan kepengurusan BEMFE 2010-2011 (kalau ndak salah). Berhubung dia suka mancing tak bakal tertinggal deh tuh untuk mancing di malam hari, dan lumayanlah dapet 1 ikan tapi sayang pas pagi kami lihat sudah dimakan kucing mungkin hahaha. Kebersamaan kami yang hampir 4 tahun ini agaknya sudah tidak sebaik dahulu entah karena ada masalah apa, biarkan kami menjalani kehidupan masing-masing, berakhirnya masa kepengurusan kami, berakhir pula hubungan kami yang dulu baik kini hanya sebatas saya mengenal dia. Aku selalu berdoa untuk kakak mendapatkan yang terbaik. Well mungkin ini sedikit cerita yang bisa saya berikan kepada kalian, semoga ini menjadi bagian dari pejalanan saya menjadi lebih baik. Aamiin

Sabtu, 09 Februari 2013

Dimulai Dari Hal Yang Kecil

Wellcome 2013, Saat ini saya ingin bercerita mengenai hal yang bisa dibilang sangat sepele sekali tapi dampaknya sangat bisa. Jakarta ibu kota kita tercinta saat ini sedang dilanda banjir yang saya bilang parah, karena apa banyak pusat kota yang terkena efek dari derasnya hujan belakangan ini. Ditambah jebolnya kanal timur yang mengakibatkan daerah Latuharhari terendam cukup parah. Disana banyak sekali perkantoran mewah dan rumah-rumah berlantai 2 yang cukup megah tak kalah ikut terendam.
Well, saya ingin bercerita mengenai apa yang saya alami mungkin ini bisa menjadi pembelajaran bagi para calon orang tua dan diri kita sendiri. Suatu hari saya pergi dengan kakak saya ke daerah pusat pembelanjaan di daerah Depok. Saat itu saya menemani kakak saya yang ingin belanja keperluan sehari-harinya. Karena sudah sore kami memutuskan untuk pulang, kami biasa menaiki angkot yang isinya ada 1 keluarga yang terdiri dari 3 anak dan orang tua, dan seorang ibu yang membawa putri kecilnya yang cantik. Saat itu memang habis hujan dan saya sempat mengobrol sama mba saya mengenai banjir.
Seperti biasa yang namanya di angkot pasti kami secara tidak sengaja melihat tingkah laku para penumpang dan mendengar apa yang mereka bicarakan *bukan kepo yah* hehehe. Di dalam angkot kebetulan terdapat sebut saja keluar A yang terdiri (bapak, ibu dan 3 anaka) dan keluarga B (Ibu dan putrinya). Saat itu sang anak dari Ibu A memakan sesuatu yang pastinya menyisakan bungkusan, ketika anak itu bingung mau dibuang kemana, sang ibu pun bilang “buang keluar jendela saja”. Tidak selang lama si anak Ibu B makan permen yang pasti meninggalan bungkusan kecil, dan si ibu B bilang “nanti saja dibuang di rumah yah, kalau buang keluar nanti banjir”. Waw saat itu saya terkejut secara diam-diam takut ibu A ini mendengar dan tersinggung tetapi sepertinya beliau tidak mendengarnya. Saat itu saya mendapat pembelajaran bahwa ilmu dan perkataan yang diberikan oleh sang ibu pasti akan diingat oleh sang anak. Untuk para calon orang tua mulailah kita belajar sejak dini, agar mereka bisa membiasakan kebiasaan yang baik. Dan ilmu itu penting sekali, tetapi kita sebagai orang tua jangan asal saja memberikan ilmu tersebut. Sekian cerita saya untuk saat ini semoga dilain waktu saya bisa share tentang tema yang lain. Wassalam Icha J