Tuhan izinkan aku untuk bercerita tentang seorang saudaraku yang mungkin sudah membuka hatiku untuk lebih mengenalMu lebih dalam. Kami dipertemukan karena sebuah lembaga dakwah dikampus kami. Untuk lebih tepatnya dia sudah mengenal kakak saya sebelum saya mengenal dia. Semester 3 saya mulai mengenal lelaki ini hanya sebagai rekan sesama anggota di organisasi ini, tetapi karena intensitas bertemu yang sangat sering kami tumbuh seperti saudara kandung. Marah, nangis, canda, tertawa bareng sering kami lewatkan, bahkan kami sering menjadi perwakilan jika ada organisasi lain yang mengajak pergi untuk suatu acara. Inilah yang menyebabkan banyak beredar kabar kami seperti mempunyai hubungan khusus. Dia benar-benar sudah saya anggap seperti kakak/adik bagi saya, walaupun dia lebih muda dari saya 2 bulan tapi tetap saja saya yang sering dimarahin sama dia. Mungkin karena sayangnya dia ke saya begitu besar.
Secara rasional dia sangat sayang
sekali kepada saudara-saudaranya di organisasi ini. Dia adalah motivator bagi
kami yang sering kufur akan nikmat Allah yang begitu besar, dia sering
mengingatkan kami untuk selalu berdoa, membaca buku, tidak pacaran dan solat
tahajud. Sebagai saudara saya sering sekali sebel sama dia karena kebawelannya
untuk memakai hijab waktu saya belum berhijab, hehehe tapi sekarang
Alhamdulillah sudah hampir 2 tahun saya berhijab, itupun dia selalu menasehati saya setiap hari
dan selalu membuat saya nangis karena alesan saya yang “belum siap” ternyata
itu sebuah kebodohan yang baru saya sadari, kenapa tidak dari dahulu saya
berhijab. Tidak hanya berhijab dia selalu melarang saya tidak boleh terlalu
suka sama Kpop ataupun film-film korea, karena dia selalu bilang “emang mereka
yang kamu suka bisa membantumu untuk di akhirat kelak”.
saya dan kakak at Tidung |